Cerita Seru Perjalanan Wisata ke Bunaken Bagian 4

Cerita ini merupakan kelanjutan dari Cerita Seru Perjalanan Wisata ke Bunaken bagian 3

Yes! Inilah saat yang sudah ditunggu-tunggu ...

Setelah puas berbelanja kaos dan selesai bernegosiasi dengan pemilik alat, sektar jam 11 siang kami pun kembali ke kapal untuk meluncur ke tempat snorkeling sesuai yang dijanjikan.

Tidak lama, hanya berselang 10 menit, kami sudah sampai di lokasi untuk bersnorkeling ria dalam kesempatan wisata ke Bunaken ini.

Berhubung alat yang tersedia terbatas, maka kami harus “rela” antri bergiliran menggunakan alat snorkeling plus seragam renang yang ada. Sebagai kloter pertama, terjunlah 4 rekan untuk ”mencicipi” kesegaran air laut di taman laut Bunaken ini untuk pertama kalinya.

2 orang pemandu, satu bertugas sebagai guide di air dan satu lagi bertugas sebagai juru kamera telah bersiap untuk mengiringi pesta snorkeling kami hari ini plus hot photo session di cold water yang untungnya sedang dinaungi cuaca mendung, jadi kulit tidak jadi gosong saat berendam dan berkeliling di air.

Sayangnya, sesi pertama tidak berlangsung mulus, hanya sekitar 10 menit kemudian kloter  perta diminta naik kembali ke dalam kapal.

Loh kenapa bro ?

Ombak yang tidak tenang di lokasi ini membuat sesi snorkeling tidak berjalan mulus. Skenario yang telah disusun untuk melihat beberapa spot pengamatan dan pengambilan gambar dikhawatirkan bakal terganggu. Plus beberapa rekan kebetulan belum terbiasa berenang di laut jadi sesi pertama harus dipending dulu. Sebagai solusinya, pemandu mengarahkan kami untuk menuju spot pengamatan kedua. Bismillah mudah-mudahan lancar … :)

The Snorkeling Party pun dimulai!

Yup, syukurlah, tidak lama kemudian, sekitar 15 menit kami sudah sampai di spot kedua, dan alhamdulillah kondisi air disini sangat tenang sehingga “pesta snorkeling” pun bisa segera dimulai!
Masih dari kloter pertama, 4 orang rekan langsung nyebur di laut dengan arahan pemandu untuk melihat spot-spot pengamatan.

Gimana kalau gak bisa berenang gan ?

Tidak perlu khawatir. Selain disediakan pelampung, spot pengamatan ini juga cukup dangkal. Kalau berdiri mungkin hanya sebatas bahu atau perut saja yang terendam air, sedangkan kepala tetap bisa nongol melihat kesana kemari. Tentu saja, dengan catatan selama Anda masih berada dalam “zona aman” alias zona pengamatan yang diperbolehkan, karena spot pengamatan ini berbatasan langsung dengan palung laut yang cukup dalam.

Lebih amannya lagi, kalau kita mau memakai pelampung. Meskipun sudah bisa berenang sekalipun, menggunakan pelampung sangatlah asyik dan nyaman karena kita tidak perlu mengeluarkan tenaga terlalu banyak untuk berkeliaran kesana kemari. Tinggal pakai, lalu rebahan, selanjutnya arahkan badan ke spot pengamatan yang dituju dengan menggerakkan tangan :)

“ Nanti kalau udah masuk ke air, tolong pijakan kakinya pas lagi berhenti atau berdiri diletakkan di batu-batu karang yang bentuknya bongkah-bongkah itu ya mas, jangan yang di bentuknya menjari, khawatir rusak atau patah, nanti kita juga yang rugi kalau sampai terjadi seperti iyu .. “

Yap! Setuju! meski cuma sedikit, pengantar dari pemandu tadi sangatlah benar mengingat kondisi Taman Laut Bunaken yang harus selalu kita jaga kelestariannya.

Pada akhirnya, jika semula hanya rekan yang berseragam dan memakai peralatan saja yang terjun ke air, dalam waktu 30 menit kemudian, hampir semua dari kami ikut terjun dan berenang meski belum memakai peralatan snorkeling untuk melakukan pengamatan ikan dan terumbu karang.

Gimana kondisi lautnya bro ?

Apa yang harus diceritakan tentang keindahan di bawah air taman laut bunaken yah ? Sensasi seperti ini tidak sama terjadi pada setiap orang, dan hanya bisa dirasakan jika kita melakukannya sendiri, hehe.
Selain keindahan bentuk karang berwarna keabuan, dan di beberapa spot tampak lebih menarik degan warna yang bervariasi hingga kuning, sensasi lain yang bisa dirasakan adalah sesi “mengejar ikan”. 

Berenang dengan ikan-ikan di sekeliling adalah sangat menyenangkan, bahkan ada satu waktu dimana saya berhadap-hadapan dengan satu ikan kecil yang lucunya, bergerak maju mundur, seperti mau menyerang, atau mungkin maksudnya mengajak untuk berkenalan dulu kali ya (*imajinasi mode-on* haha)

Akan lebih mengasyikkan lagi jika kita membawa rempahan biskuit yang dibawa sambil berenang.  Sudah pasti ikan yang berwarna warni itu bakal mendekati Anda, dan bahkan tidak segan untuk “mencocol” makanan dari tangan Anda langsung, meski kalau Anda bemaksud menangkapnya masih sangat sulit juga untuk dilakukan, haha.

Time For Photo Session!

Secara bergiliran, rombongan kami melakukan photo session di dalam air, mulai dari sesi berenang (snorkeling), sesi foto bersama dengan berdiri di atas karang, dan yang paling ditunggu adalah sesi foto di bawah air saat menyelam sambil berpose memegang karang.

Menyelam ? kalau gak bisa menyelam gak ikutan difoto dong ?

Nah inilah rahasianya kenapa kita lebih baik didampingi seorang pemandu. Sesi menyelam ini tidak seperti yang Anda bayangkan, karena bahkan yang tidak bisa berenang pun bisa ikutan sesi foto-foto yang “mendebarkan” ini.

Caranya ?

Tidak lain dan tidak bukan adalah karena khusus untuk pemotretan ini, tubuh kita akan didorong oleh si pemandu dari atas (baca : ditekan dari arah atas) menuju ke spot karang yang sudah ditentukan. Pada posisi ini kita masih memakai kacamata renang, tapi sudah tidak memakai “alat bantu penapasan” di hidung dan mulut. Selanjutnya setelah sampai di spot karang tadi, kacamata kita akan dilepas untuk pemandu supaya kita bisa berpose bebas, mau sambil senyum-senyum, mengacungkan jempol atau sambil membelalakkan mata juga boleh, Bebas pokoknya, hehe.

1 orang juru kamera sudah akan bersiap memotret di depan Anda, dan klak klik klak klik, jadilah foto “selam” Anda sambil memegang karang di bawah air :)

Selesai pemotretan ini, Anda bebas mau minta foto dalam posisi dan pose apa saja, mau sendiri atau bersama teman-teman selama masih dalam porsi foto sesuai kesepakatan sewa tadi.

Puas berfoto-foto, Anda boleh berenang bebas kesana kemari, snorkeling, menyelam ke dalam palung, menyentuh karang, ngobrol dengan ikan-ikan (emangnya bisaa ? :) ), sampai puas dan lapar menyerang, hehe.


Sesi Snorkeling Selesai, Saatnya Beristirahat (Lagi)!

Sekitar jam 2 siang, sesi snorkeling kami pun sudah selesai, dan mulai berjalan kembali ke daerah Liang untuk mengembalikan peralatan dan beristirahat sejenak.

Mau Makan dulu juga Boleh …

Sampai di daerah Liang, selain tempat beli kaos dan sewa peralatan tadi, juga terdapat warung-warung dan tempat duduk yang bisa digunakan untuk beristirahat dan mengisi perut supaya gak kena masuk angin di perjalanan.

Mau ngopi, makan nasi kuning atau pop mie, semua tersedia disini. Porsi harga pop mie saat kami berkunjung adalah Rp. 10.000,-/pop mie, sedangkan untuk nasi kuning adalah sebesar Rp. 15.000,-/porsi. Oya, sebelumnya kami juga sempat ditawari oleh pihak pemandu untuk disediakan makan siang komplit tapi harganya cukup mahal yaitu Rp. 50.000,-/orang.

Saatnya Jalan Pulang …

Ketika badan sudah terasa segar kembali, sesi cuci mata pun selesai, kini saatnya kita kembali pulang!
Kami memang belum merencanakan untuk melakukan perjalanan dengan menginap hari ini mengingat dana cekak yang kami bawa menuju ke Taman Laut Bunaken ini, haha. Mau tau berapa masing-masing kami membayar kemarin untuk bisa sampai ke tempat wisata ini ? hanya Rp. 250.000,-/orang yang sudah terpakai untuk transportasi sewa 1 mobil, sewa kapal, sewa alat snorkeling + seragam renang, parkir, + makan 2 kali. Beaya lainnya untuk beli oleh-oleh kaos dan jajan harus merogoh dari kantong sendiri, hehe.

Sebagai rangkuman gambaran biaya perjalanan ke Taman Laut Bunaken :
  1. Biaya Transportasi Kapal ke Taman Laut Bunaken dari Manado selama 1 hari : Rp. 1.500,000,-/15 orang
  2. Biaya sewa alat snorkeling + seragam renang + sesi foto-foto (dihitung masing-masing sewa 1 alat sendiri sampai puas) : Rp. 150.000,-/orang.
  3. Biaya makan di tempat : Rp. 15.000,- s.d. Rp. 50.000,-/orang/ 1 x makan
  4. Retribusi masuk (pengalaman di daerah Liang) : Rp. 2.500,-/orang (jika Anda termasuk wisatawan domestic, hehe). Untuk wisatawan manca biayanya sekitar Rp. 50.000,-/orang/
  5. Sewa mobil seandainya Anda butuh untuk transportasi selama di Manado : Rp. 250.000,- s.d. Rp. 350.000,-/mobil/hari
  6. Tambahan : jika pakai menginap, berdasar informasi yang kami terima biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp. 200.000,-/orang dengan sudah include makan 3x.
  7. Tambahan : jika pakai pesawat, misal Anda di Jakarta, kemarin tiket pengantar sampai ke Manado kalau tidak salah sekitar Rp. 700.000,-an / orang pake Lion Air untuk sampai ke Bandara di Manado. Plus Airport Tax Rp. 50.000,-/orang.
Nah, silakan dihitung-hitung berapa dana yang kira-kira perlu Anda persiapkan untuk menuju Taman Laut Bunaken. Kalau kami kemarin beruntung bisa berangkat dengan dana cekak mengingat lokasi kerja yang memang terletak tidak terlalu jauh dari Taman Laut Bunaken, dengan perjalanan darat bisa ditempuh selama sekitar 3 jam saja. Biaya transport pesawat sudah ditanggung perusahaan duluan, hehe.

So, selamat menikmati liburan!


Cerita ini ditulis oleh :
Pindar, blogger, traveller & internet marketer



blog ini didukung oleh Saatnya Jadi Pengusaha network
0 Comments for "Cerita Seru Perjalanan Wisata ke Bunaken Bagian 4"

Back To Top